Thursday, November 4, 2010

Letusan Merapi 2010


Jum’at, 22 Oktober 2010
Alat seismograf milik BPPTK Yogyakarta merekam peningkatan frekuensi gempa bumi vulkanik sebanyak 52 kali, gempa multifase 514 kali, dan tak ada sama sekali gempa frekuensi rendah

Sabtu, 23 Oktober 2010
Terjadi 80 kali gempa vulkanik, 525 kali gempa multifase dan gempa frekwensi rendah satu kali.

Minggu, 24 Oktober 2010
Terjadi 80 gempa vulkanik, 588 gempa multifase dan tiga kali gempa frekuensi rendah.

Senin, 25 Oktober 2010
Sekitar pukul 06.00 WIB, status Gunung Merapi ditingkatkan dari ‘siaga’ menjadi ‘awas’. Ini adalah level tertinggi bagi gunung berapi yang akan segera memuntahkan lava.
News :
Hingga saat ini belum terlihat kubah baru dan titik api diam di Merapi. Tapi justru karena itu, banyak yang mengkhawatirkan letusan Merapi kali ini bakal lebih dahsyat dari sebelumnya.
"Karena tidak muncul kubah baru dan titik api diam, maka letusan atau erupsi merapi tahun 2010 ini akan jauh lebih besar dari erupsi tahun 2006," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, di kantor BPPTK Yogyakarta.

Selasa, 26 Oktober 2010
Menurut laporan Surono telah terjadi erupsi gunung Merapi mulai pukul 17.02 WIB berupa awan panas selama 9 menit.
Pukul 17.18, awan panas selama 4 menit.
Pukul 17.23, selama 5 menit
Pukul 17.30, selama 2 menit
Pukul 17:37, selama 2 menit
Pukul 17.42, selama 33 menit
Pukul 18.16, selama 5 menit
Pukul 18.21, selama 33 menit
 Data seismik gunung Merapi hingga pukul 17.00 WIB menunjukkan terjadi gempa guguran 317 kali, gempa multi phase 371 kali, gempa vulkanik 227 kali dan gempa tektonik 3 kali.



No comments:

Post a Comment